Weh?!Sejak kapan disini jadi tempat curhat!!!
Hum...
Biar deh. Pelepas strez #plak
Untuk pertama kalinya dapat flame... #menerawang jauh
...
1 jam kemudian
Awalnya agak kaget/sebel/murka/panas.
Yah, sebangsa itu deh.
Yah, sebangsa itu deh.
Aku merasa seperti setan yang sedang murka yang baru anget-angetnya keluar dari neraka.
Tapi, jauh, jauh, jauh, jauh, jauh beribu-ribu kilo meter jauhnya di dasar paling dasar lubuk hatiku yang paling terdalam... sedikit senang juga sih. Tapi cuma sedikit. Kecil banget. Kayak mikroba.
...
Yah, maaf kalo aku terlalu hiperbola.
Tapi, biarkan stresku hilang sepenuhnya dengan cara ini.
Gak habis pikir, mengapa mereka niat-niatnya dan punya waktu banget buat ngeflame tanpa nama dan tanpa akun. Asal tau aja, flame itu maksudnya menghina/menjelek-jelekkan karya(fict) orang lain. Jelas, tanpa nama dan akun itu agar tidak bisa terdeteksi jatidiri mereka.
Tapi itu sungguh tindakkan yang PENGECUT!
Kalo bener-bener berani, ayo secara langsung kita diskusikan bersama. Jangan cuma LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!
Kalo bener-bener berani, ayo secara langsung kita diskusikan bersama. Jangan cuma LEMPAR BATU SEMBUNYI TANGAN!
Jika bisa membuat karya yang lebih bagus, coba buktikan! Jangan cuma menghina.
Lagi pula... mengapa kalau mengeflame harus ngotot dengan kata-kata kasar dan penuh emosi? Bukankah itu memicu terjadinya perang?! Bukankah ada cara yang lebih baik lagi buat memperingatkan? Bukankah dengan mengeflame memunculkan dampak kebencian terhadap para flamer?
Tidak kah hati para flamer yang dengan keji menginjak-injak karya orang lain itu merasa bersalah? terluka? terusik? tersiksa?
Atau malah merasa bangga? senang melihat orang lain sedih dan terpuruk berkat flame mereka?
Tidak ada manusia yang sama. Kesukaan dan kesenangan orang berbeda-beda. Seharusnya perbedaan itulah yang menyatukan kita. Bukan malah menghancurkan.
Boleh orang berpendapat tidak suka. Namun harus ada alasannya mengapa tidak suka. Alasan itu ada agar setiap orang dapat mengerti satu sama lain.
Tidak kah para flamer mencoba mengerti? mencoba bertanya? mencoba mencari tahu? mencoba mendengarkan? Mengapa kita berbeda. Mengapa kita melenceng. Mengapa kita membuat yang seperti itu. Cobalah untuk saling mengerti.
Bertanggung jawablah dengan apa yang dilakukan. Sebelum mengeflame, setidaknya bacalah WARNING.
Tulisan itu sudah seperti kunci tidakan kita selanjutnya. Jika warning itu mengatakan DON'T LIKE DON'T READ, maka, jika tidak suka jangan baca! apalagi review!
Jika ingin review, paling tidak bacalah karya itu sampai selesai. Hargailah orang lain yang menulis. Bukankah flamer juga tidak akan suka jika karyanya di flame orang lain?! Jadi... jangan flame orang lain.
Jangan memicu peperangan. Ingatlah, damai itu indah.
Setidaknya, berilah alasan dan solusi jika tidak suka. Jangan mengeflame! Jangan hanya menghina lalu pergi begitu saja tanpa bertanggung jawab. Ingatlah karma selalu ada.
Mungkin aku jadi seperti menceramahi atau menggurui, tapi aku mencoba untuk bersikap netral sebagai korban dan pengamat. Jangan jadikan semua orang yang berbeda pendirian atau pendapat menjadi musuh. Bersikaplah bijak dan dewasa.
Maaf jika ada yang tersinggung saat membacanya. Tapi itu adalah curahan hati Ling-Ling.
Sampai jumpa lagi pada post berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar